Kali ini postingan aku akan ngelanjutin cerpen kemarin ke episode 3, hmm sebenernya sih males juga, tapi yaudah deh.. ini dia....
"Tuh, kedengeran lagi. Suaranya dari depan. Iya, dari depan!"
"Suara siapa di depan? Kita gak punya tetangga. Ada juga tetangga di seberang kebun sayur sebelah rumah." Beno jadi takut.
Eko yang pada dasarnya lumayan pemberani menuju ruang depan. Melihat Eko ngintip dari balik gorden, Beno mendekati temannya.
"Gak ada siapa-siapa." Kata Eko setelah menatap keluar beberapa lama.
"Iya. Salah denger kali lo!"
Keduanya hendak kembali ke ruang tengah ketika terdengar suara cewek seperti memanggil atau berteriak pelan.
"Tuh lagi. Denger gak?"
Kali ini Beno mengangguk.
Tanpa sadar Eko membuka pintu depan
"Ko, mau ngapain lo?"
Eko tak menjawab. Terus keluar rumah.
Beno yang takut ditinggal sendiri akhirnya nekat mengikuti Eko. Dilihatnya Eko berjalan menuju pohon rambutan.
Aneh. Sepertinya Eko hendak menemui seseorang. Namun, Beno tak melihat seorangpun.
Beno semakin bingung kala melihat Eko menuju kuburan tak jauh dari pohon rambutan. Ditempat itu Eko ngomong sendirian.
Entah kenapa Beno merinding. Jajaran batu nisan yang teratur rapi dibelakang Eko, diselingi pohon kamboja dan perdu tanaman hias di kuburan membuatnya seperti menyaksikan adegan film horor.
"Ko...?! Ngapain lo ngomong sendiri ama kuburan?"
Eko menoleh. Namun tatapannya rada kosong.
"Istighfar.....Ko...!!!" Beno berteriak.
Eko seperti tersadar. Lalu mendadak menjerit ketakutan.
"Waaaaaaaaaaa.......!!!!"
Lantas Eko langsung lari dengan kalap. Seperti anjing kurus mencuri tulang dikejar anjing kurus lebih besar. Beno buru-buru kabur masuk rumah. Dia kaget karena Eko menyerempetnya terus masuk ke rumah lebih dulu.
"Ampuuunnnn.....Astagfirullah....!!" Eko menyebut nama allah beberapa kali
Mendengar suara ribut, Amir dan Udin keluar dari kamarnya.
"Kenapa?!!" Amir dan Udin rada penasaran. "Ada apa?"
"Gak tau, Eko tadi ngomong entah sama siapa di kuburan."
"Anu....." Wajah Eko shock. "Gue tadi ngobrol ama cewek yang manggil gue."
"Ama cewek mana? Lo tadi sendirian kok!"
"Jangan-jangan...." Amir memikirkan sesuatu yang tak menyenangkan.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment