Title
: Fated
Author : Yani F.
Main cast : Han Hyu-ra (You/OC) & Lu Han EXO,
Suzy, Shin Hye-ju, Kim So-ra
Oh Sehun, Baekhyun, Park Jongin
Other Cast…
Length : Chapter
Genre : Romance, Sad, Friendship,
Rating : Teen PG (15)
Annyeong haseyo readers! sebenernya ff ini bukan ff pertamaku. Namun Author ini masih dalam tahap belajar, dari judul sama ceritanya aja author yakin pasti ga nyambung banget.. Jadi, maaf ya kalo jelek atau gimana gitu ya misalnya gak greget dihati hehehe ^^
Author : Yani F.
Main cast : Han Hyu-ra (You/OC) & Lu Han EXO,
Suzy, Shin Hye-ju, Kim So-ra
Oh Sehun, Baekhyun, Park Jongin
Other Cast…
Length : Chapter
Genre : Romance, Sad, Friendship,
Rating : Teen PG (15)
Annyeong haseyo readers! sebenernya ff ini bukan ff pertamaku. Namun Author ini masih dalam tahap belajar, dari judul sama ceritanya aja author yakin pasti ga nyambung banget.. Jadi, maaf ya kalo jelek atau gimana gitu ya misalnya gak greget dihati hehehe ^^
Disclaimer
:
Luhan
hanya milik Allah semata, orang tuanya dan milik sment dan milik author sah.
Han Hyu-ra hanya milik author semata :D
Summary
:‘Dia benar-benar tidak habis pikir dan
tidak mengerti kenapa seharian ini dia bertemu dengan orang yang sama untuk
kedua kalinya, dilokasi
yang berbeda namun dengan kejadian yang hampir sama, saling bertabrakan.’
19 September 2014
Author POV
Gangnam
(Cheongdam-dong), Seoul, South Korea
Hari
ini, merupakan hari kedua diadakannya pameran buku terbitan dalam dan luar
negeri. Bahkan pameran itu tidak hanya diikuti oleh para penerbit asal korea
saja, tetapi beberapa penerbit asal Negara lainnya juga.
Hyu-ra
dan sahabat-sahabatnya yang memang senang baca-baca buku memutuskan untuk
datang melihat-lihat. Tapi
tidak hanya sekedar mau lihat-lihat saja, jadi Hyu-ra dan ketiga sahabatnya itu juga tidak lupa
membawa uang yang cukup lumayan. Ya
kalau memang ada buku yang bagus terutama buku fiksi remaja, Hyu-ra dan
sahabat-sahabatnya bermaksud
membelinya.
Sepulang
sekolah dengan menaiki mobil mewah milik Hyu-ra, mereka pun langsung meluncur
menuju ke tempat di mana pameran dilangsungkan.
“
Kira-kira novel terbaru karya Xi Lu Han ada tidak ya? ” Tanya
Hyu-ra
pada tiga sahabatnya yang sedang asyik memainkan gadget mereka.
“ Aku
rasa ada hyu…”
Sahut suzy
“
Ne ” timpal So-ra “ Kenapa
memangnya? ”
tanyanya kemudian.
“
Kalau, ada aku berniat membelinya karena Lu Han adalah penulis idolaku.” ucapnya
dengan nada bangga.
“
Sama kalau gitu ” sambut
Hye-ju yang sedari tadi hanya diam. “ Nado, aku juga mau membeli buku terbaru karyanya,
karena dia juga penulis idolaku.”
“
Tapi… tidak ada yang mengidolakan dia melebihi aku ” Tegas Hyu-ra pada
sahabatnya.
“
Ne, ne… arrayo!!! ”
Sambil
ngobrol dan bercanda, Hyu-ra dan ketiga sahabatnya Suzy, So-ra, dan Hye-ju
melangkah menyusuri koridor yang ada diantara stand-stand pameran buku. Namun tidak lama
kemudian, mereka bertiga memasuki salah satu stand untuk melihat buku-buku yang
dipamerkan. Saking
asyiknya Hyu-ra melihat-lihat buku di stand itu sampai-sampai dia tidak sadar
kalau ketiga sahabatnya sudah tidak bersamanya lagi. Saat dia bermaksud memberi
tahu sahabatnya mengenai sebuah novel yang menurutnya bagus dan menarik.
Hyu-ra
pun jadi celingukan sendiri, bingung mencari-cari keberadaan ketiga sahabatnya.
Hyu-ra POV
“ Mereka kemana? ” aku mengeluh dengan
wajah menggambarkan kecemasan.
Bergegas
aku keluar dari stand itu untuk mencari sahabat-sahabatku. Sambil
celingak-celinguk kesana kemari aku terus melangkah. Pada saat yang sama, dari arah berlawanan
seorang namja yang juga tampak celingukan seakan tengah mencari sesuatu,
melangkah ke arahku. Karena sama-sama meleng, akhirnya tanpa dapat dicegah aku
dan namja itu pun saling bertabrakan satu sama lain.
BRUGKKK….
“
Uuukh…! ”
“Aaakhhh…”
Aku
maupun namja itu sama-sama menyurut mundur dengan mata saling menatap satu sama
lain. Untuk sesaat aku dan dia sama-sama tertegun dengan mulut ternganga.
“
Ya!! Kalau jalan lihat lihat! ”
sungutku dengan wajah menunjukkan rasa tidak senang sembari memelototkan kedua
mataku ke arah namja tampan itu. #aiiishhh
aku yang sedang kesal dan sebal karena merasa ditinggalkan oleh ketiga
sahabatku jadi tambah keki karena harus bertabrakan dengan namja itu.
“
Maaf… ”
“
Punya mata enggak sih? ”
tanyaku dengan masih menunjukkan muka ketusku.
“
Punya.. nih…”
sahut namja itu sambil tersenyum sembari menunjuk kedua matanya dengan jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.
‘Untuk
sesaat aku merasa namja berambut coklat pirang ini sangat tampan, kulitnya
putih, matanya indah dan senyumannya… bodohh!! Apa yang kau pikirkan Hyu-ra?...’
‘Aishhh… namja ini menyebalkan
sekali!’ gerutuku dalam hati
“
Kalau punya mata dipakai dong! ” jawabku
dengan nada sedikit kasar. Ah sebenarnya aku juga salah.tadinya aku sempat
tidak mau marah-marah pada namja ini. TAPI….
“
Lho.. memangnya kau tidak melihat kalau mataku sudah terpakai. Bahkan semenjak
aku lahir dari Rahim oemma ku aku sudah memakai sepasang mata ini.” jawab namja itu masih
dengan bibir tersenyum membuatku kian bertambah kesall.
‘DAEBAK!!! Tadinya aku sempat
merasa menyesal padanya,
tapi aku malah dibuat makin kesal olehnya!’
“
Ya! Lalu
kenapa kau menabrakku? ” dengan
setengah berteriak aku menggebrakkan kaki kananku.
“
Aku tak sengaja. Sungguh…! ”
suara namja itu sedikit memelas namun senyuman dibibirnya itu seolah tidak mau
lepas dari wajah namja ini, apa yang
salah dengan namja ini ?
“
Akhhh.. dasar namja kampungan! ” kali
ini ucapanku sedikit pelan, aku ini sebenarnya tidak mau lagi berteriak di
depan namja ini, bukan apa-apa rasanya tenggorokanku ini sudah kering.
“
Aku kan sudah minta maaf, kenapa kau masih marah? ” namja ini sepertinya
mendengar ucapanku tadi.
“
Gimana aku enggak marah, kau benar-benar menyebalkan! Dasar namja kampungan!! ”
“
Memang…” ucapnya yang membuatku sedikit terkejut. “ aku memang anak kampung.” sahut namja itu kalem
seolah dia tidak tersinggung apalagi marah dikata-katain olehku. “ oettokhe?
Bagaimana kau tahu kalau aku anak kampung? ”
ucapnya lagi.
Lagi, lagi, dan lagi pertanyaannya yang seperti anak bodoh justru
membuatku jengkel dan kesal.
‘Huh
..percuma saja ngomong sama namja ini! Batinku’
Kemudian
tanpa menghiraukan bagaimana sikap namja itu, aku langsung berputar haluan dan
bergegas meninggalkan namja itu yang tampak masih berdiri mematung memandangi
kepergianku sembari tersenyum dan geleng-geleng kepala.
Author POV
Karena
sudah muter-muter kesana kemari namun tidak juga berhasil menemukan ketiga
sahabatnya, akhirnya Hyu-ra pun memutuskan untuk pulang. Hatinya benar-benar
kesal pada sahabat-sahabatnya yang dia anggap sengaja meninggalkannya.
“
Awas nanti disekolah! Kalian akan menerima pembalasannya.” Dengus Hyu-ra ngedumel
sendiri sembari melangkah meninggalkan balai dimana pameran buku dilangsungkan.
Gara-gara sahabat-sahabatnya meninggalkannya, membuat Hyu-ra jadi batal membeli
buku, padahal Hyu-ra tadi tertarik pada sebuah novel karya terbaru penulis
idolanya Xi Lu Han. Ya
memang selama ini Hyu-ra sangat mengidolakan penulis muda berbakat itu. Cerita-cerita yang
ditulis oleh Lu-Han sangat bagus dan terasa menyentuh hati juga seakan mewakili
jiwa pembacanya. Namun
sayang Hyu-ra belum pernah mendapat kesempatan untuk bertemu penulis idolanya
itu.
***
Kekesalan
dan kejengkelan hati Hyu-ra rupanya tidak hilang begitu saja. Sehingga meskipun
sudah sampai dirumah Htu-ra masih saja menunjukkan wajah cemberut dan merengut.
Hal itu membuat sang oemma yang menyambut kepulangannya seketika mengerutkan
kening, tidak mengerti apa yang terjadi sehingga putrinya pulang dengan membawa
muka cemberut seperti itu.
“
Ada apa? ”
Tanya oemma kepada Hyu-ra
“
Aku kesal oemma! ”
dengan wajah cemberut Hyu-ra duduk disofa. Ibunya mendekati anaknya dan
merangkulnya hangat.
“
Kesal sama siapa? ”
Ibu
Hyu-ra menunjukan wajah penasaran sekaligus khawatir. Sekedar informasi Han
Hyu-ra adalah putri tunggal pemilik perusahaan Wookyung High Corporation sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi.
“
Aku kesal pada ketiga sahabatku.. ” Hyu-ra
masih menunjukkan wajah cemberutnya
“
Kenapa memangnya? ”
“
Bagaimana tidak kesal, mereka yang mengajakku ke pameran buku, tapi mereka
ninggalin aku sendiri ”
“
Mungkin mereka tidak meninggalkanmu sayang. Mungkin saja karena keasyikan
melihat-lihat buku, ketika mereka mengajakmu pergi kau tidak mendengarnya. Dan
mereka pikir kau sudah ikut bersama mereka ”
“
Tidak mungkin oemma ”
Hyu-ra segera membantah dan menolak ucapan ibunya. “ mereka memang sengaja
meninggalkanku karena ingin mengerjaiku. ”
“
Kenapa berpikir
seperti itu sayang? ”
“
Kalau mereka memang tidak sengaja mengerjaiku, seharusnya kan mereka menyolekku
saat mau pergi! Tapi mereka tidak melakukannya ” Hyu-ra kembali
cemberut dan tanpa disadarinya ekspresi wajah Hyu-ra jadi terlihat lucu
sehingga membuat ibunya pun sedikit melebarkan senyum.
“
Ya sudah mungkin mereka lupa. Ppali sekarang ganti pakaian dulu lalu makan,
oemma akan menyiapkannya. ”
“
Ne oemma! ”
Hyu-ra
menurut. Dia
bergegas melangkah ke kamar tidurnya untuk berganti pakaian. Namun begitu sampai
dikamar, Hyu-ra tidak langsung mengganti pakaian seragam sekolahnya dengan
pakaian rumah. Yang
dilakukannya justru menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Lalu dia teringat pada
namja yang bertabrakan dengan dirinya tadi. " Nuguya? Siapa namja itu. Huhh
sangat menyebalkan! Sudah tahu salah, malah pake cengengesan segala. Sok
ketampanan amat dia ” gumam Hyu-ra
Hyu-ra
menghela nafas panjang. Dia
berusaha membuang bayangan namja menyebalkan itu. Semakin dia mencoba
membuang bayangan namja menyebalkan itu, bayangan namja itu malah seperti
sengaja menggodanya.
“
Hyura-ya ” ibunya
memanggilnya dari balik pintu membuat Hyu-ra kaget.
“
Ne oemma ”
“
Cepat keluar nak, nanti makan siangnya keburu dingin. ”
“
Ne oemma sebentar.. ”
Hyu-ra
pun beranjak bangun untuk mengganti pakaian seragam sekolah dengan pakaian
rumah. Tidak
lama kemudian Hyu-ra telah keluar dari kamarnya dengan mengenakan pakaian
rumah. Lalu
melangkah ke ruang makan dimana ibunya
berada.
“
Oemma… ”
“
Ya sayang. Kenapa? ”
“
Nanti sehabis makan aku mau keluar lagi. ”
“
Kemana nak? ”
ucap ibunya penuh perhatian. Sebenarnya Hyu-ra merasa bangga punya ibu yang
sangat perhatian sekali. Jarang
di jaman sekarang ini ada orang tua yang penuh perhatian seperti oemmanya.
“
aku harus membeli novel karya Lu Han, ada yang terbaru dan aku harus membacanya.
”
“
Boleh, tapi ingat jangan kelewatan membaca novel. Utamakan belajar dan sekolah
ya? ”
ucap oemmanya mengingatkan.
“
Tentu saja, pokoknya aku akan tetap mempertahankan prestasiku di sekolah.” Ya memang,
selain cantik
Hyu-ra adalah salah satu murid teladan di sekolahnya karena
itulah banyak para namja disekolahnya yang mengejar-ngejarnya, namun tidak
satupun yang berhasil membuat hati yeoja yang bernama Hyu-ra itu luluh. Entah apa
yang sebenarnya diharapkan dan ditunggu oleh Hyu-ra. Hanya dirinya dan tuhanlah
yang tahu.
“
Oh iya satu hal lagi, jangan terus-terusan menyalahkan teman-temanmu. ” ucap ibunya berusaha
menghibur hati putrinya. “ Nanti sehabis makan kau boleh pergi ke toko buku. ”
“
Ne, oemma. ”
Dengan
ditemani sang oemma yang duduk di depannya, Hyu-ra pun menyantap makan siangnya
dengan lahap. Sehingga perasaan kesal dan kecewa pada sahabat-sahabatnya yang dianggap telah
sengaja meninggalkannya untuk
sementara waktu dapat ia lupakan.
***
Sementara
itu di balai pameran, ketiga sahabatnya Hyu-ra tampak celingukan kesana-kemari,
sepertinya mereka tengah mencari sesuatu. Karena mereka merasa
jumlah personil mereka sekarang jadi kurang dari pertama mereka berangkat.
“
Ya! Hyu-ra Odiya? ”
Tanya So-ra kaget karena menyadari Hyu-ra sudah tidak bersama mereka.
“
Kemana dia ? ”
gumam Suzy.
“
Ne, kemana Hyu-ra? Kenapa dia pergi tidak bilang-bilang? ” desah Hye-ju.
“
Tadi kan Hyu-ra bersama kita.” gumam So-ra. “ Baru sebentar aja kita meleng, dia langsung
menghilang. ”
“
Kira-kira dia pergi kemana? ” Tanya
Hye-ju
“
Itulah yang harus kita pikirkan. Tapi ketimbang dari mikir lebih baik kita
segera mencarinya, aku khawatir terjadi sesuatu pada Hyu-ra. ” ucap So-ra. “ Kajja. ” ajak So-ra pada kedua sahabatnya.
Ketiga
yeoja manis yang selama ini selalu kompak dengan Hyu-ra itupun sama-sama
berusaha mencari Hyu-ra sahabatnya. Mereka datangi satu persatu stand pameran
yang ada di tempat itu, dengan harapan akan bisa menemukan sahabat mereka.
Namun meski sudah hampir semua lokasi pameran mereka datangi, tetap saja mereka
tidak berhasil menemukan keberadaan Hyu-ra.
“
Omo… kemana sih Hyu-ra? ” gumam suzy setengah mengeluh, sembari memijat kakinya
yang sudah pegal.
“
Iya, sudah hampir semua tempat kita datangi, tapi kita belum juga menemukan
Hyu-ra ” timpal Hye-ju.
“
Lalu bagaimana? ” Tanya So-ra.
Mereka
sama-sama diam, sama-sama berpikir. Seakan berusaha mencari cara agar bisa
menemukan sahabat mereka yang mendadak menghilang dari samping mereka.
“
Ya! Kenapa kita jadi seperti orang bodoh ? ” gumam So-ra.
“
Maksud kau ra? ” Tanya Hye-ju penasaran.
“
Kita hubungi saja HP-nya… ” Jawab So-ra. Ia lalu terkekeh
melihat Suzy yang masih sibuk memijat kakinya.
“
Ah matta.. kenapa kita jadi bodoh? ” timpal Hye-ju. Kemudian So-ra
mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi nomor ponsel Hyu-ra. Namun ternyata HP
Hyu-ra tidak aktif.
“
Oettokhe? ” Tanya Suzy yang akhirnya angkat bicara.
“
Tidak bisa dihubungi. Ponselnya sepertinya mati. ” Ujar So-ra “ Terus bagaimana
lagi? ” Tanya So-ra meminta pendapat pada kedua sahabatnya itu.
“
Bagaimana kalau kita hubungi saja rumahnya. ” Usul Hye-ju.
“
Aniya, hajjiman. ” larang Suzy
“
Waeyo? ”
“
Nanti malah akan membuat oemma nya bingung. Kita kan kemari tidak minta izin
dulu sama orang tua kita. ” tutur Suzy menjelaskan. Membuat anggukan dari
kedua temannya yang seolah mengiyakan ucapan Suzy. Tetapi apa yang dikatakan
suzy memang ada benarnya juga , sebelum mereka pergi ke pameran buku, mereka
memang belum minta izin kepada orang tua masing-masing.
***
Sesuai
dengan rencana, sore
ini setelah makan siang dan istirahat sebentar, Hyu-ra akan pergi ke tempat toko buku
dengan maksud akan membeli novel karya Lu-Han yang tadi sempat belum dibelinya
di pameran. Sebagai fans dari Lu Han, Hyu-ra tidak mau sampai ketinggalan untuk
membaca novel karya idolanya itu.
Akhirrnya
setelah pamit kepada ibunya, Hyu-ra
pun pergi ke toko buku dengan mengendarai mobilnya. Sebenarnya ibunya
sudah menyuruh supir untuk mengantarnya. Namun, seperti biasa Hyu-ra akan
menolaknya. Keinginan Hyu-ra memang selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Orang tua Hyu-ra hanya
memberi syarat agar hati-hati dan pulang tepat waktu. namun bila ia ada
tugas atau pelajaran tambahan disekolah sehingga harus pulang telat ia harus
segera menghubungi ayahnya atau ibunya.
Beberapa
menit kemudian, Hyu-ra pun sampai di COEX
mall yang berada dikawasan
cheongdam-dong. Hyura memang tinggal
di sebuah gedung bernama brownstone dikawasan
elit tersebut. Jarak
antara mall dan gedung rumahnya tidak begitu jauh. Setelah memarkirkan mobilnya
Hyu-ra segera memasuki mall itu kemudian menuju ke lift untuk naik ke lantai 3,
karena toko buku yang akan ia datangi berada di lantai itu.
Pintu
lift terbuka, Hyu-ra sudah berada dilantai 3. Hyu-ra memasuki toko buku dan
mengedarkan pandangannya ke tempat novel dipajang. Setelah ia berhasil
menemukan rak buku itu ia melangkah ketempat itu dan segera mencari novel
terbaru karya Lu-han. Hyu-ra sangat fokus dan memusatkan perhatiannya pada
buku-buku yang terpajang rapi di rak itu. dan karena pandangan
matanya hanya terfokus ke rak buku, membuat Hyu-ra tidak melihat sekelilingnya.
Pada
saat yang bersamaan, dari arah yang berlawanan, seorang namja tampan melangkah
ke arahnya.Namja itu pun meleng, karena pandangan matanya juga tertuju pada isi
rak. Akibatnya…
BRAKKKK!
…
Tabrakan
pun tidak bisa dihindari. Keduanya
sama-sama mengarahkan pandangannya ke arah orang yang ditabraknya.
“
Kau… ” desis Hyu-ra kaget begitu melihat siapa yang ditabraknya.
“
Annyeong, kita bertemu lagi ” ucap namja itu sambil tersenyum
“ Huh, Kenapa harus ketemu namja ini lagi ” Hyu-ra mendesah dan bibirnya membentuk kerucut karena kesal. Hyu-ra tidak habis mengerti dengan apa yang ia alami hari ini.
“ Menyebalkan! ” ucap Hyu-ra. Sementara namja itu mengerutkan keningnya menunjukkan ketidak mengertiannya.
Luhan POV
Aku benar-benar tidak mengerti
kenapa harus bertemu dengan yeoja galak ini lagi, yang tak habis pikir adalah
setiap kami bertemu kami dalam kejadian bertabrakan. Sungguh aneh.
“Kenapa?
” Tanyaku
pada yeoja yang sekarang berada dihadapanku ini. “ Mau bilang ini
salahku karena menabrakmu? ” sekarang yeoja ini mendengus mendengar
pertanyaanku barusan.
“
Tentu saja ” jawabnya singkat. Ternyata yeoja ini masih suka marah-marah.
“
Maaf ” tidak tahu kenapa ucapan ini langsung
keluar dari mulutku, entah apakah ada sesuatu yang salah dalam pikiranku.
“
Huhhh… ! ” dengusnya tanpa memberikan jawaban sepatah katapun. Yeoja itupun
bergegas pergi meninggalkanku yang masih berdiri mematung. Aku hanya bisa
tersenyum sambil mengeleng-gelengkan kepala. Aku
masih belum mengerti kenapa aku harus bertemu dengan yeoja cantik namun
galak.ini. akupun melanjutkan
langkahku untuk keluar dari toko itu.
De
Chocholate Coffe, Cafe
Aku
hanya duduk dan memikirkan apa yang terjadi barusan, minuman Americano yang sempat aku pesan pun
belum kusentuh sama sekali.
“
Yeoja ? Odiesso ? ”
Tanya baekhyun yang penasaran dengan apa yang barusan kuceritakan mengenai
pertemuanku dengan gadis itu. “ Apakah
yeoja itu cantik? ”
mendengar pertanyaan nya aku langsung mengalihkan pandanganku pada baekhyun.
“ Arraseo arraseo, aku hanya bercanda ” ucap Baekhyun
kemudian sambil tersenyum.
“
Pertama di pameran buku, lalu tadi kami tidak sengaja bertemu lagi saat aku
melihat ke toko buku ” ucapku sambil
mengingat dan terus mengartikan sendiri apa yang terjadi hari ini.
“
Sedang apa gadis itu ditoko buku? ” Tanya sehun kemudian sambil meminum bubble
tea nya.
Mendengar
pertanyaan sehun aku pun jadi teringat mengenai buku yang ada di rak itu. Ya
buku itu adalah buku karya-karyaku… Apa mungkin? Ah aku segera menepisnya tidak
mungkin yeoja itu…..
“
Jangan-jangan yeoja itu berniat membeli buku karya terbarumu ? ” belum sempat
aku memikirkan tentang hal itu, namun baekhyun sudah mengatakannya.
“
Ada kemungkinan besar perkataan baekhyun benar. Tadi kau bilang kau sedang
melihat dan mengecek karya buku mu yang baru saja diterbitkan. Ah! Aku punya
firasat kalo yeoja itu adalah salah satu dari fansmu.” ucap sehun.
Meskipun aku punya pikiran
demikian, namun aku masih belum yakin kalau yeoja tadi berniat membeli buku
karyaku yang baru saja diterbitkan itu.
***
Author POV
Sahabat-sahabat
Hyu-ra yang sudah kelelahan karena tidak kunjung menemukan Hyu-ra akhirnya
memutuskan untuk makan di museum kimchi,
karena mereka sudah merasa lapar setelah mencari Hyu-ra berjam-jam.
“
Ukkkhh oettokhe ? kita sudah muter-muter mencari Hyu-ra tetapi belum juga
berhasil menemukannya. ” keluh Hye ju.
“
Mau bagaimana lagi? Kita udah berusaha semaksimal mungkin mencari dia, tapi
kenyataannya kita masih belum berhasil menemukan dia. ” desah Suzy. “ Sehabis
makan, sebaiknya kita pulang saja ”
Akhirya
mereka bertiga sepakat memutuskan untuk pulang. Tentu saja hati mereka
diliputi rasa gelisah dan kecemasan karena sahabat mereka tiba-tiba menghilang. Namun karena waktu
sudah menunjukkan pukul 19.15 akhirnya mereka sepakat untuk pulang ke rumah
masing-masing.
19.30 KST
Droptop
Cafe
Gadis
itu masih terdiam dalam lamunannya. Memfokuskan pandangannya pada
kaca disebelahnya. Hyu-ra
bingung dan menggeserkan tempat duduknya. Ia penasaran apa
sebenarnya yang membuatnya gelisah hingga makanan yang ia pesan tidak ia
sentuh. Ia malah menggeserkan piring makan dan gelas minumnya ke samping.
Ia
pun mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya. Buku karya Lu Han yang berjudul
‘When I Meet the Sweetheart’
yang barusan ia beli. Ia berniat membacanya namun saat akan membuka halaman
pertama ia menutupnya
kembali.
“
Aishhh.. kenapa perasaanku jadi aneh begini? Jangan jangan karena namja yang
menabrakku tadi? Aniya….! Aniya…! ” Hyu-ra
mengeleng-gelengkan kepalanya lalu mengetuk-ngetuk pelan meja dihadapannya.
Setelah
beberapa menit hanya berdiam diri dan melamunkan hal yang tidak pasti. Akhirnya Hyu-ra pun
memutuskan untuk pulang ke rumahnya.begitu ia sampai dirumah ia langsung bergegas
pergi ke kamarnya. Ia merebahkan
dirinya dikasur, lalu mengeluarkan sebuah novel dan membuka halaman pertama
novel itu yang berisi prolog lalu membacanya.
Disana
tertulis sebuah kalimat :
Seseorang
yang membuat jantungku berdetak cepat adalah kamu
Seseorang
yang membuat hati ini bergetar adalah kamu
Orang yang
membuatku merasakan yang namanya cinta
Membuatku
sadar akan banyak warna yang tersimpan indah didalamnya.
***
Dinginnya
angin malam menyelimuti kota seoul, Angin malam bertiup
kencang menerpa wajah Lu Han yang sedang melamun menatap tulisan-tulisan dilayar laptopnya yang masih menunggu untuk
diselesaikan. Segelas hot chocholate menemaninya.
Ia berharap dapat menemukan sebuah inspirasi untuk karya bukunya selanjutnya.
Namun inspirasi itu masih belum datang, ia lalu menghela nafas, meraih gelas
disebelahnya dan meminumnya.
“ Aaaaahhh! ” Lu Han mengacak-acak rambutnya. “ Wae? Kenapa aku tidak bisa menemukan inspirasi satu
pun. Pikiranku benar-benar tidak fokus karena teringat pada yeoja itu.” Lu Han
terus ngedumel sendiri sambil menebak-nebak apa yang sebenarnya dilakukan yeoja
itu di toko buku.
“ Ada apa Luhan ? ” tegur
oemma Lu-Han, ketika melihat wajah anaknya yang tampak menggambarkan
kebingungan dan dia sempat mendengar putranya menggumamkan sesuatu.
“ Ah, oemma... ” Lu Han
terlihat kaget ketika melihat kedatangan ibunya.
“ Apa ada yang mengganggu
pikiranmu? Apa yang kau lamunkan? ”
Ibunya kini telah duduk disebelah putranya.
“ Ahh.. ani, oemma. Aku
tidak melamun. Hanya saja aku belum menemukan inspirasi untuk tulisanku. ”
Sang oemma tersenyum
sembari menggeleng-gelengkan kepala. Lalu wanita separuh baya yang masih tampak
muda dan cantik itu pun merangkul bahu anaknya.
“ Kalau tidak sedang
melamun, lalu kenapa tadi kau terkejut saat oemma menegur? ”
Luhan tidak menyahut. Dia
hanya menghela nafas panjang.
“ Tadi oemma sempat
mendengar kau menggumamkan sesuatu. Ehmm kalau oemma tidak salah dengar, kau
bilang tidak bisa fokus karena teringat pada seorang yeoja. Nuguya? ” Ucap
oemmanya sambil tersenyum kecil.
Karena terus didesak,
akhirnya dengan terpaksa Luhan menceritakannya pada ibunya.
“ Dia yeoja yang sudah
bertabrakan denganku dua kali, pertama kami bertabrakan dipameran buku lalu
tadi kami bertemu kembali di toko buku dan anehnya selalu dalam keadaan
bertabrakan. Dan mungkin hal itu yang membuat yeoja itu selalu marah marah. ”
“ Ooohh.. ” ibunya hanya
manggut manggut mendengar cerita anaknya. “ Apa mungkin tuhan sengaja
mempertemukan kalian? ”
“ Maksud oemma? ” tanya
Lu Han penasaran.
Tiba tiba suara telepon
rumah berdering. Namun tidak ada yang menjawab akhirnya ibu Lu han masuk ke
dalam rumah untuk mengangkat telepon.
“ Takdir? Mungkinkah itu
yang dimaksud oemma. Takdir lah yang mempertemukan kami berdua. ” gumam Lu Han.
TBC
Gimana ceritanya? Gaje
ya? belum ada greget-greget nya sama
sekali? Aku pun merasa kalau ff ini masih banyak kekurangan. Mian bgt deh pokonya
kalau alurnya gajelas, ceritanya
kepanjangan atau kependekan pokonya miaannnn... J aku masih dalam tahap belajar.
2 comments:
Ditunggu kelanjutannya thor. Keren bgtttttt...:*
Lanjut kak..
Post a Comment