Title :
Fated
Author :
Yani F.
Main
cast : Han Hyu-ra (You/OC) & Lu Han,
Suzy, Shin Hye-ju, Kim So-ra
Oh Sehun, Baekhyun, Park Jong In.
Other Cast…
Length :
Chapter
Genre :
Romance, Friendship, Brothership, Fluff, School life.
Rating :
Teen PG (15)
Annyeong haseyo readers! sebenernya
ff ini bukan ff pertamaku. Namun Author
ini masih dalam tahap belajar, dari judul sama ceritanya aja author yakin pasti
ga nyambung banget.. Jadi, maaf ya kalo jelek atau gimana gitu ya misalnya gak
greget dihati hehehe ^^
Disclaimer :
Luhan hanya milik Allah semata,
orang tuanya dan milik sment dan milik author sah. Han Hyu-ra hanya
milik author semata :D
Summary : “ Hyu-ra benar-benar tidak menyangka hal ini terjadi padanya. Selama ini ia sudah terlanjur menunjukkan sikap tak suka pada Luhan dan bahkan sempat memarahinya. Ibarat nasi yang sudah menjadi bubur kini penyesalan pun tidak ada gunanya. Ia benar-benar menyesal... sangat menyesalinya. ”
“ Hyu,
kau baik-baik saja? ” Tanya Suzy karena melihat tingkah Hyu-ra yang sangat aneh. Ia bisa
melihatnya jelas pada raut wajahnya.
“
oettokhe.. oettokhe..oettokhe...? ” gerutu Hyu-ra dalam hati
Saat ini
Hyu-ra benar-benar tidak tahu harus melakukan apa untuk menghindari namja itu
dan berusaha agar tidak bertemu dengannya. Hyu-ra tidak bisa membayangkan jika
ia harus bertemu dengan namja itu lagi. Tiba-tiba sebuah ide muncul dari
otaknya.
“ Ah..
mian, Sepertinya hari ini aku kurang enak badan, aku ingin pulang saja. Tugas
itu biar nanti besok saja kita kerjakan ” ia memijat-mijat keningnya. dengan terpaksa
akhirnya Hyu-ra harus berbohong dengan berpura-pura sakit di hadapan ketiga
sahabatnya.
‘benar-benar
tidak bisa dipercaya hanya gara gara namja itu aku harus berbohong dan
mengatakan bahwa aku sedang sakit. Selama ini seumur hidup, baru kali ini aku berbohong.
Demi SEORANG NAMJA? Ah aniya aniya. Aku berbohong untuk diriku sendiri karena
aku tidak mau bertemu dengan namja itu lagi.’
“ Kau
sakit hyu? Yasudah tidak apa-apa. Lagipula tugas ini kita diberi waktu 1
minggu, jadi kalaupun dikerjakan besok juga masih sempat. Lalu bagaimana kau
akan pulang? Kau tidak mungkin menyetir sendiri kan? ” Hye-ju merasa sangat khawatir
pada kondisi sahabatnya itu. Apalagi terlihat olehnya wajah Hyu-ra yang
sepertinya memang agak pucat.
Sekarang
yang harus Hyu-ra pikirkan adalah bagaimana cara ia pulang? Akhirnya ia pun
menemukan ide baru lagi. Ide baru sebuah kebohongan lagi. Memang benar apa yang
dikatakan orang kalau sekali kita berbohong maka pasti kita akan membuat
kebohongan lagi untuk menutupi kebohongan lainnya.
“ Kalian
tenang saja, aku akan menyuruh supir untuk menjemputku. Sudah kalian tidak usah
khawatir, kalian masuk saja duluan. Aku nanti nunggu supir menjemputku disini.
” Hyu-ra berharap ketiga sahabatnya itu percaya padanya dan masuk duluan ke
kafe itu. Benar-benar hal yang sulit jika memang bukan ahli pembohong.
Lalu
Hyu-ra pun mengeluarkan ponsel dari saku sweeaternya dan berpura-pura mengirim
sms kepada supirnya.
“ Tapi
hyu, kalau kau ditinggal sendiri aku jadi makin khawatir. Lebih baik kita
bertiga menunggumu dulu disini sampai kau dijemput supirmu ” saran Suzy.
Seperti dugaan Hyu-ra pasti ketiga sahabatnya itu tidak akan tega kalau
meninggalkannya sendirian, apalagi dalam kondisi yang sakit seperti ini.
(maksudnya pura-pura sakit) ‘Lalu kalau begini caranya bagaimana aku bisa
meyakinkannya’ gumam Hyu-ra dalam hati.
“
Gwenchana, kalian masuk saja. Aku sudah memberitahu pada supirku dan sebentar
lagi supirku datang. Kalian masuk saja ” Hyu-ra berusaha keras untuk membujuk
ketiga sahabatnya itu. “ Gwenchana, jeongmal gwenchana ” kali ini tangan Hyu-ra
sudah mendorong pelan tubuh ketiga sahabatnya agar segera masuk ke kafe itu.
Akhirnya setelah dibujuk ketiga sahabatnya itu pun menuruti keinginan Hyu-ra
untuk masuk.
“
Yasudah kita bertiga masuk dulu. kau harus
hati-hati, arraseo ? ” Hyu-ra manggut manggut mendengar ucapan Hye-ju. seulas
senyuman terukir diwajah Hyu-ra setelah melihat ketiga sahabat nya masuk ke
kafe itu. Ketegangan dalam hati Hyu-ra pun berubah menjadi lebih tenang. Syukurlah
akhirnya ia benar-benar bisa menghindari namja itu. Hyu-ra lalu melangkahkan
kakinya meninggalkan kafe itu. Sekarang ia sendirian, ia pun tidak tahu harus
pergi kemana. Pulang? Ah kalau pulang apa yang akan ia kerjakan nanti setelah
sampai dirumah.
Hyu-ra
masuk ke dalam mobilnya. Menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya
kembali. Ia lalu melajukan mobilnya entah kemana. Mungkin kemana saja
tergantung laju mobil itu akan membawanya.
~~~ Fated ~~~
Ketiga
sahabat Hyu-ra sudah memasuki cafe tersebut, mereka menyisir ke segala penjuru
untuk menemukan meja yang pas untuk mereka tempati. Sesaat kemudian Suzy dibuat
terkejut oleh keberadaan seseorang yang dikenalnya.
“ Sunbae
” Tangan Suzy melambai-lambai pada sosok namja yang tengah duduk bersama kedua
sahabatnya diantara kerumunan pengunjung yang duduk dicafe itu. Namja tersebut
adalah Baekhyun.
Baekhyun
yang menyadari seperti ada seseorang yang memanggilnya segera menoleh untuk
mencari sosok orang yang memanggilnya. Sadar bahwa yang memanggilnya adalah
Suzy ia pun melambaikan tangannya kepada Suzy.
“Kalian
duluan saja.” ucap Suzy pada kedua sahabatnya.
Kedua
sahabatnya itu menurut dan langsung menuju meja yang akan mereka tempati. “ Ne,
meja kita disebelah pojok sana ” tunjuk Hye-ju ke arah meja yang berada di dekat
pojok. Suzy mengangguk dan tanpa berlama-lama Suzy pun akhirnya melangkahkan
kakinya mendekati Baekhyun.
“
Annyeong sunbae, kita bertemu lagi. Ehmm maaf.. apakah aku mengganggu? ”
basa-basi Suzy, ia benar-benar tidak menyangka akan bisa bertemu dengan
Baekhyun di tempat ini.
“ Ne,
annyeong. Ah tidak mengganggu sama sekali.” Baekhyun mendadak merasakan
tubuhnya seperti menggigil. Getaran halus menyergap tubuhnya saat pertemuan
kesekian kalinya dengan gadis ini. Namun sebenarnya perasaan bahagia menyeruak
di dalam hatinya.
Ini
benar-benar terasa aneh bagi Baekhyun. Sebab ia sudah sering bertemu
bahkan menjalin hubungan dengan banyak yeoja. Namun pada Suzy ia merasakan
sesuatu yang aneh pada dirinya, perasaan yang berbeda saat pertama kali bertemu
dengannya, berbeda saat ia bersama yeoja-yeoja lain yang pernah ia temui. Dan
baru pertama kalinya Baekhyun merasakan hal seperti ini.
“ Sunbae
aku ingin mengembalikkan ini, terima kasih. ” Suzy menyodorkan sebuah sapu
tangan kepada Baekhyun. Sapu tangan itu diberikan Baekhyun kepadanya saat Suzy
tidak sengaja terpeleset dan kebetulan ditolong oleh Baekhyun dan diberi sapu
tangan itu. Sebuah senyuman diam-diam mengembang dihati Suzy saat mengingat
kejadian itu.
“ Ah,
ne. Sama sama, oh ya jangan memanggilku sunbae. Ini kan bukan disekolah, jadi
panggil saja aku Baekhyun oppa ” ia tersenyum halus. Entah kenapa Baekhyun
seperti mendengar jelas ucapan terima kasih tulus yang diucapkan oleh Suzy yang
membuat jantungnya benar-benar berdebar keras.
“ Emm..
ne sunbae. Eh maksudnya Baekhyun oppa. ” ucapnya salting kemudian diiringi oleh
suara tawa Baekhyun dan kedua temannya Luhan dan Sehun. Suzy merasakan ada
sesuatu yang aneh pada dirinya. Ada sesuatu yang seolah merambat cepat
disekujur tubuhnya, ada rasa nyaman dan bahagia yang membuatnya seperti
mendadak terbang. Perasaan apa ini?
“ Oh
iya, kenalkan ini sahabatku namanya Sehun. ”
“ Ah
iya, aku sudah sering mendengar tentang Sehun oppa, Annyeong Sehun oppa,
kenalkan namaku Suzy ” Suzy tersenyum sambil mengulurkan tangannya dan segera
dibalas oleh Sehun.
“ Namaku
Sehun. ” ucapnya singkat dan hanya diiringi oleh seulas senyuman kecut. Yah
memang selama ini sehun dikenal dingin dan cuek kepada wanita. Entah kenapa sampai
sekarang Sehun masih belum bisa menemukan pasangan yang benar-benar pas
dihatinya. Mengenal wanita hanya sebatas teman, tidak pernah lebih. Perasaannya
begitu polos dan tidak terlalu memikirkan satu makhluk bernama ‘wanita’.
Padahal disekolahnya, selama ini Sehun terkenal sebagai namja yang manis dan
juga cerdas dan tidak jarang banyak yeoja yang mendekatinya. Namun seperti yang
dikatakan tadi perasaannya begitu polos sehingga ia tidak peka terhadap
perasaan seseorang yang mendekatinya.
“ Dan
satu lagi, kenalkan ini sahabatku juga namanya Han. ” Baekhyun kemudian melirik
ke arah Luhan dan tersenyum. Baekhyun memang benar-benar cerdas menghadapi
kondisi, ia sengaja tidak menyebutkan nama lengkap Lu Han, karena jika ia
menyebutkannya maka Suzy pasti akan langsung mengenali nama Lu Han. Nama Lu Han
memang sudah sangat terkenal dan rawan bila identitas nya sampai ketahuan pada
saat yang tidak tepat.
“
Annyeong namaku Han ” Lu Han mengulurkan tangan dengan diiringi sebuah senyuman
malaikat yang mematikan. Jelas berbeda bila dibandingkan dengan Sehun. Senyuman
yang benar-benar hangat dan manis.
“
Annyeong, Suzy imnida ” ucapnya diiringi sebuah senyuman sambil menjabat tangan
Lu Han yang sedari tadi menggantung menunggu seseorang untuk menjabatnya.
“ Ah
iya, sebenarnya aku kesini bersama ketiga sahabatku. Namun yang satunya sedang
sakit dan aku ingin mengenalkan sunbae pada kedua sahabatku yang berada disini.
Boleh kan ? ” Suzy sebenarnya merasa
sedikit ragu. Namun rasanya tidak etis jika hanya ia saja yang kenalan dengan
kedua sunbae ini tanpa memperkenalkan kepada kedua sahabatnya.
“ Ah,
mian Suzy. Tapi kami bertiga sedang buru-buru dan akan segera pergi dari tempat
ini. Mungkin kau bisa mengenalkannya lain kali saat disekolah. Tidak apa kan? ”
Baekhyun kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mengambil jacketnya. Diikuti
oleh dua sahabatnya yang lain.
“
Baiklah, tidak apa-apa. ” Suzy berusaha untuk tetap tersenyum. Sebenarnya ia
merasa kecewa karena sunbae nya ini rupanya sedang terburu-buru, namun ia juga
harus mengerti dan tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain.
~~~ Fated ~~~
Sore ini
langit sedang mendung dan tidak seceria kemarin, gerimis tipis-tipis menyambut
Hyu-ra disore hari itu. Gerimis itu memeluk ke tubuh Hyu-ra. Udara dingin
menusuk saat ia berjalan untuk memasuki Ando
cafe. Hyu-ra segera memasuki bangunan cafe yang tampak elite tersebut. Kaki
Hyu-ra melangkah lalu menduduki sebuah kursi yang berada di pojok, dekat
jendela yang berkaca. Sengaja ia memilih tempat itu karena ia ingin sendiri dan
menikmati suasana nyaman sambil melihat air tipis tipis yang berjatuhan dari
langit.
Beberapa
menit kemudian, chocholate panas sudah terhidang diatas meja. Hyu-ra meraih
gelas hot chocholatenya dan segera
meminumnya. Beberapa detik kemudian, Hyu-ra memejamkan matanya mengingat-ingat
kejadian tadi. Ia sudah dibuat bingung oleh sesuatu yang ia sendiri tidak bisa
menjelaskannya. Aneh! Itulah yang saat ini terbenam dalam pikiran Hyu-ra.
Seringkali pertemuan-pertemuan itu terjadi secara kebetulan dan tidak
disengaja. Seringali ia coba memikirkan dan menerka-nerka mengapa ia
terus-terusan bertemu dengan lelaki itu, namun semakin ia memikirannya semakin
ia dibuat bingung oleh pertanyaan-pertanyaan itu sendiri.
Diluar
masih gerimis, matanya kemudian menatap kosong ke arah kaca disebelahnya yang
basah. Gerimis air hujan telah menyiramkan airnya ke permukaan kaca yang bening
itu. Pikiran Hyu-ra masih menerawang jauh ke arah pertemuannya dengan lelaki
itu. Bernostalgia? Ya! Mungkin itulah yang sedang terjadi dipikiran Hyu-ra.
Tanpa ia sadari, saat ini ia sedang tersenyum-senyum sendiri mengingat
kekonyolan dan kepolosan yang dilakukan oleh namja itu saat dipameran buku.
Segera
ia tersadar dan membuang jauh-jauh ingatan itu, ia sedikitpun tidak mau
terganggu dengan keberadaan namja itu yang sekarang ini sedang berada dalam
bayang-bayangnya.
Sepasang
mata Hyu-ra menelusuri ke setiap penjuru ruangan kafe itu. Suasananya sangat
menentramkan, tidak begitu banyak pengunjung yang datang ke kafe sore ini.
Mungkin akibat cuaca yang sedang tidak mendukung disertai dengan hujan gerimis-gerimis,
sehingga membuat orang merasa malas untuk keluar. Entah kenapa Hyu-ra nyaman
sekali berada dikafe itu, suasananya sangat menyegarkan dan merilekskan tubuh
serta pikiran.
Hampir
satu jam sudah Hyu-ra berada dalam kafe itu. Kembali, ia hanya tersudut dalam
ketidaktahuannya. Tidak tahu harus melakukan apa, sama seperti saat ini saat ia
hanya bisa duduk tersudut diruangan Heaven
Cafe .
Hyu-ra
melirik jam tangan yang melingkar ditangannya, sudah pukul 17.00 KST. Beberapa
detik setelahnya ia segera beranjak dari tempat duduknya bersiap untuk ke
kasir. Setelah itu ia pergi dan berlalu
ke pintu keluar. Rupanya gerimis sudah mulai reda, dan para pengunjung mulai berdatangan
untuk meramaikan suasana kafe itu. Beruntungnya dirinya, karena saat tadi ia
datang ke kafe itu, ia dapat merasakan ketenangan karena pengunjungnya yang terbilang
sedikit.
Setelah
itu Hyu-ra segera berjalan ke arah parkiran, tempat dimana mobilnya berada
setelah itu ia langsung mengemudikan mobilnya pergi meninggalkan kafe tersebut.
~~~Fated ~~~
Meskipun
sore ini gerimis baru saja reda dan tanah masih basah tidak mengurangi semangat
Luhan dan kedua sahabatnya Sehun dan Baekhyun untuk bermain Basket.
Terlihat
ketiganya sedang asyik berebut bola dan berusaha memasukannya ke dalam ring.
Skor akhir dari pertandingan itu adalah Luhan berhasil memasukkan 10 shoot, Baekhyun 8 dan Sehun 6.
Maklum
saja, selama ini Luhan memang terkenal paling jago dalam bermain basket
dibandingkan dengan kedua sahabatnya itu. meskipun begitu Luhan sama sekali
tidak pernah sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.
Setelah
selesai bermain basket ketiganya lalu duduk sambil meluruskan kakinya di sudut
lapangan basket itu. Sebotol air mineral terlihat ditenggak habis oleh
ketiganya.
“ Jadi
kau masih sering memikirkan gadis itu? ” ucap Baekhyun spontan. Rupanya selama
ini Baekhyun diam-diam memperhatikan sikap Lu Han. Baekhyun yakin sekali alasan
Luhan sering melamun adalah karena pertemuannya dengan gadis itu. Baekhyun
memang paling ahli dalam masalah yang satu ini.
Luhan
langsung menoleh ke arah Baekhyun “ Aniyo. Lagipula untuk apa aku memikirkannya
” elak Lu Han. Namun sebenarnya dalam hati ia mengiyakan pertanyaan Baekhyun.
Ia memang jadi sering teringat pada gadis itu. Walaupun pertemuan mereka
terjadi di suasana yang tidak menyenangkan namun ia tidak bisa memungkiri bahwa
ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Ia sendiri tidak bisa menjelaskannya,
namun dalam hati diam-diam ia mengharapkan pertemuannya lagi dengan gadis itu.
“ Kau
yakin? ssshh.. padahal aku yakin sekali diam-diam kau suka memikirkannya iya
kan? ” ucap Baekhyun sarkastik.
“
Lagipula kalau cantik, tidak jadi masalah kok ” tambahnya kemudian sambil
diiringi senyuman simpul namun dengan nada suara yang menggoda.
“ Ya!
Kau ini selalu saja seperti itu. Sebaiknya kau mulai berguru pada Sehun.
Lihatlah sikapnya yang cool. Tidak heran kan kalau Sehun lebih banyak didekati para
yeoja daripada kau. ” Lu Han kemudian melirik ke arah Sehun sambil tertawa
kecil.
“ Ya!
Aku ini sangat tampan untuk ukuran seorang namja dan lagipula aku lebih
berpengalaman dalam urusan yeoja dibanding kau dan Sehun ” timpal Baekhyun
setengah berteriak.
“
Aissshhh.. kau ini sebenarnya memujiku atau meledek? ” Sehun menunjukkan wajah cemberutnya
ke arah Luhan.
“ Tentu
saja aku meledek. ” Beberapa detik kemudian Sehun menoleh ke arahnya dengan
muka yang menggambarkan ketidakterimaan. “ Aigoo.. tentu saja aku memujimu
chingu, hahaha mian, tapi kalau aku boleh kasih saran, sebagai seorang sahabat
aku berharap kau segera menemukan seorang pacar. Kau tidak boleh terus-terusan
memikirkan masa lalu. Lupakanlah dia...” Luhan kemudian merangkul pundak
sahabatnya itu.
“
Mungkin selamanya aku tidak akan pernah bisa melupakannya.” Sehun beranjak dari
tempat ia duduk. Ia mengambil bola basket yang berada dilapangan. “ Kajja kita
bermain lagi, sshh.. aku tidak terima dikalahkan seperti ini ”
~~~Fated ~~~
Malam
telah tiba. Saat ini Lu Han tengah duduk dengan santai di taman belakang
rumahnya. Disekitar taman itu tumbuh berbagai jenis tanaman yang menyejukkan
mata, selain itu terdapat juga sebuah kolam renang dan kolam ikan kecil yang
juga dikelilingi oleh bunga membuat suasana semakin nyaman dan damai. Luhan
yang sedang berada di depan laptop berwarna putih tersebut tengah asyik melihat
tulisan di layar laptop yang berada dihadapannya itu. Kali ini tidak seperti
biasanya. Ketika biasanya ia selalu menulis namun kali ini ia sedang membuka
akun weibo nya.
Ia
sedang asyik melihat komentar-komentar para fans nya mengenai buku fiksi karya
dirinya yang baru terbit sekitar 1 minggu yang lalu. Ia tersenyum simpul
melihat komen-komen positif dari para fans nya yang menyukai isi cerita buku
tersebut.
Nama
pemilik akun Weibo bernama Han tersebut tengah asyik sekali membaca satu demi
satu komentar yang dilontarkan oleh para pencinta buku fiksi karyanya. Matanya
tertuju pada komentar salah seorang yeoja dengan nama akun Han Hyu-ra.
=Meskipun dia kusebut-sebut
sebagai makhluk aneh, tapi aku sangat mengagumi buku karya-karyanya Luhan. Ceritanya
mampu mengolah rasa saat membacanya. Entah kenapa setiap kali aku membaca baris
demi baris kata kata didalam buku karyanya selalu membuatku terhanyut dalam
cerita tersebut dan seolah apa yang ia tulis adalah menceritakan diriku, aku
juga selalu bisa merasakan apa yang dialami oleh tokoh dalam jalan cerita buku
karyanya. “Semangat” aku selalu menunggu karya-karyamu selanjutnya=
Makhluk
aneh? Luhan mengedikkan bahunya tidak mengerti dengan maksud dari kata ‘makhluk
aneh.’
Tiba-tiba
sebuah suara berdering dari ponsel Luhan. Segera ia mengambil ponsel yang
berada dimeja dihadapannya. Ia lalu membuka kunci layar ponsel tersebut. Sebuah
pesan masuk dari seseorang yang bernama Lu Se Jin.
-Se-jin-
Don’t miss me, i will be there at
3 days.
-Luhan-
No, i’m not missing you! What?
Are you seriously?
Luhan
lalu mengirimkan satu pesan lagi pada Se-jin
Ya! Kenapa kau pulang mendadak
sekali saeng. Aku hampir terkena serangan jantung. Apakah kau sudah memberitahu
oemma tentang rencana kepulanganmu?
-Se-jin-
Of course. I’m seriously.
Huhh-_- jadi kau tidak senang
dengan kepulangan adikmu yang cantik ini? Oppa kau jahat sekali! Tidak aku sama
sekali belum bilang. Rencananya aku akan membuat kejutan untuk oemma. Pokoknya
kau harus merahasiakannya ya? Awas kalo enggak!
Ah dan satu hal lagi Ingat
janjimu untuk mengajakku berjalan-jalan saat aku tiba di seoul nanti. Arraseo?
Setelah
menerima sms dari adiknya tersebut Luhan menerima notifikasi pemberitahuan. Ada
pesan line yang masuk. Muncul sebuah nama -Baek-
Sudah
pasti dari baekhyun. Ia langsung membukanya :
-Baekhyun-
Semangat Luhan hyung! Besok hari
pertamamu masuk sekolah. Ingat jangan terlalu gugup O.K? karena sebenarnya
rencana kepindahan sekolahmu itu sudah menyebar, dan aku tidak tahu siapa
penyebar informasi itu, jadi nanti besok
kau harus sudah bersiap-siap jadi santapan para yeoja satu sekolah :p
-Luhan-
Ne, arraseo. Mungkin sudah
saatnya membuka identitas. Terimakasih tapi aku bisa tenang karena kau akan
membantuku menghindari para yeoja itu kan? :D maafkan hyungmu yang terlalu
tampan ini nak. :)
-Baekhyun-
Aishh.. hyung! Kau ini masih
sempat-sempatnya bergurau. Kelihatannya kau sangat menikmatinya ya? Hyung aku
ada 1 permintaan untukmu, jika nanti kau berkenalan dengan para yeoja jangan
lupa untuk dikenalkan padaku juga, ne? yang paling penting cantik, modis dan
proporsional.^^
Luhan
hanya tersenyum geli melihat pesan dari Baekhyun tersebut. Dari dulu ia memang
tidak pernah berubah, tidak pernah ingin menjalani hubungan yang serius dengan
seorang yeoja. Luhan berharap semoga suatu hari nanti Baekhyun bisa menemukan
seorang yeoja yang akan membuat Baekhyun berubah dan benar-benar serius dalam menjalin
sebuah hubungan, bukan untuk main-main saja.
~~~Fated ~~~
Pagi
hari saat Hyu-ra sedang berjalan memasuki koridor sekolahnya,
tiba-tiba sebuah suara hentakan orang-orang berlarian membuat Hyu-ra
mengerutkan keningnya. Tidak mengerti apa yang terjadi sehingga banyak orang
yang berlarian dan langsung berkerumun di depannya.
Hyu-ra
sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi, namun ia terus saja melangkah
berlalu meninggalkan kerumunan itu. Malas! Itulah alasannya. Ia tidak terlalu
memikirkan apa yang sedang terjadi pada sekelompok orang-orang itu. Anehnya
yang mendominasi kerumunan itu adalah para yeoja satu sekolahnya. Ia lalu
mengedikkan bahunya sambil terus berjalan dan semakin menjauhi daerah kerumunan
itu.
Kebetulan
sekali ia melihat ketiga sahabatnya yang sedang berjalan di depannya dengan
setengah berlari dan sepertinya akan mendekati ke arah kerumunan. “Jangan-jangan
mereka juga akan pergi ke kerumunan itu” tebak Hyu-ra.
“ Kalian
mau pergi kemana? ” Hyu-ra menghentikan langkah para sahabatnya
“ Kau
belum dengar kabar bahwa Luhan hari ini masuk sekolah? Bukankah kau sangat
ingin bertemu dengannya. Sekarang dia berada dihadapanmu. ” tunjuk Hye-ju ke
arah kerumunan itu.
“ Di..
dia? Serius? ” tanya Hyu-ra dengan wajah menunjukkan ketidakpercayaan.
“ Iya..
kajja ” ajak So-ra pada sahabatnya. Hye-ju dan Suzy pun mengikuti So-ra,
sementara Hyu-ra masih terdiam ia masih tak percaya jika penulis idolanya kini
berada dihadapannya.
Akhirnya
dengan ragu-ragu, Hyu-ra berjalan ke arah ke kerumunan yang cukup ramai itu
dengan langkah perlahan, semakin terlihat jelas olehnya banyak para siswi yang
sedang mengerubuni namja itu mengantri untuk meminta tanda tangan dan foto
bareng. Mereka terlihat sangat antusias sekali.
Semakin
dekat...semakin dekat.. dan semakin mendekat...
Meskipun
masih belum terlihat jelas sosok penulis idolanya itu karena terlalu ramai
dikerubuni namun Hyu-ra merasa familiar sekali dengan wajah lelaki itu. Semakin
Hyu-ra amati sepertinya ia mengenal dia.
DEG!
“ Tidak
mungkin.. ini mustahil!! Andwae.. ini tidak mungkinn ” ucapnya terus menerus
sambil mengelengkan kepalanya.
Hyu-ra
sungguh tidak mempercayai hal ini. ‘Ini
mimpi.. ini mimpi... bagaimana mungkin
dia?’ Hyu-ra benar-benar berharap bahwa ini adalah mimpi. Hyu-ra mencubit pipinya
pelan.
“ Aww..
sakit.. ” keluhnya kemudian merasa nyeri dibagian pipinya “ Ah.. aniya! Ini
nyata. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? ”
Tiba-tiba
sebuah sosok lelaki yang berada dikerumunan itu terlihat sedang menatap kedua
mata Hyu-ra. Sosok yang tidak lain adalah Luhan tidak sengaja menangkap sosok Hyu-ra, ia menyadari bahwa
wajah Hyu-ra terlihat familiar untuknya, namun ia tidak bisa memfokuskan
matanya karena terlalu banyak orang yang berada disekelilingnya.
Sementara itu Hyu-ra yang menyadari bahwa
Luhan melihat keberadaannya menjadi semakin gugup dan tidak tahu harus
melakukan apa. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata orang yang
ditabraknya adalah penulis yang selama ini ia idolakan ‘Lu Han’. Ia benar-benar
menyesal kenapa ia harus menunjukkan sikap tak suka yang berlebihan bahkan
menunjukkan kemarahan padanya.
Sebelum
Luhan semakin mengenali dirinya, Hyu-ra pun segera berbalik arah dan
melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu dan langsung menuju ke arah kelasnya.
“ Maaf..
permisi sebentar ” ucap Luhan dengan sopan. Ia berusaha pergi meninggalkan
kerumunan itu dengan sedikit bersusah payah menerobos orang-orang disekitarnya.
Ia kemudian meminta tolong pada kedua sahabatnya untuk mengatasi masalah ini.
Luhan segera
pergi menyusul Hyu-ra.
“
Chogi..” panggil Luhan pada Hyu-ra yang berjalan didepannya. “ Maaf, bukankah
kita pernah bertemu sebelumnya? ”
Mendengar
perkataan Luhan, Hyu-ra semakin mempercepat langkah kakinya. Namun langkahnya
kemudian terhenti saat ada sebuah tangan yang menahan lengannya.
“
Wajahmu sepertinya terlihat familiar bagiku, apakah kita pernah bertemu
sebelumnya? ” tanya Luhan masih sambil memegang lengan Hyu-ra.
Pertanyaan
Luhan berhasil membuat Hyu-ra terkejut sekaligus gugup. DEG!! Hatinya
benar-benar seperti diledakkan oleh Bom nuklir. Jantungnya kali ini seolah
berhenti berdetak, tangan dan tubuhnya kaku sulit digerakkan. Ia benar-benar
tidak bisa lagi menghindar dan berkutik dari lelaki ini. Ia benar-benar tidak
bisa melakukan apa-apa.
Hyu-ra
berusaha menenangkan dirinya sendiri, ia menarik nafasnya pelan dan beberapa saat
kemudian Hyu-ra memberanikan diri untuk menoleh ke wajah orang yang ia ketahui
adalah Luhan “ Heh? Memangnya kau mengenalku? Tapi sepertinya kita tidak saling
mengenal ” ucapnya dengan nada yang
dingin. Ia benar-benar berharap bisa menyembunyikan kegugupannya didepan Luhan.
Luhan
melepaskan pegangan tangannya pada lengan Hyu-ra. ia benar-benar kaget begitu
Hyu-ra menoleh ke arahnya.
Luhan
benar-benar tidak menyangka, ia dipertemukan lagi dengan gadis ini, entah ada
dorongan darimana sehingga ia bisa pergi begitu saja mengejar gadis ini. Namun
begitu mendengar pernyataan Hyu-ra entah ia merasa seperti ada jarum yang
menusuk-nusuk hatinya.
“ Kau
lagi.. ternyata kau! Bukankah sebelumnya kita pernah bertemu? aku benar-benar
tidak percaya kita bisa bertemu lagi ” Luhan menunjukkan sikap yang seramah
mungkin pada Hyu-ra lalu tersenyum simpul padanya.
Sementara
Hyu-ra hanya tersenyum miris mendengar perkataan Luhan. “ Benarkah?.. Ah iya
aku ingat kau orang yang sudah menabrakku 2 kali benar kan? ” ucapnya dengan
nada menyindir sambil melipat kedua tangannya.
“
Masalah itu, aku benar-benar minta maaf. Lain kali takkan kuulangi lagi.
Lagipula aku sungguh tidak sengaja. ” Ucapnya dengan nada menyesal. Namun
beberapa detik berikutnya ia sudah bisa menunjukkan sebuah senyuman angelnya
kembali. “ Kenalkan namaku Xi Lu Han ” sembari mengulurkan tangannya ke arah
Hyu-ra.
Sementara
itu wajah Hyu-ra masih menunjukkan wajah yang dingin dan tidak bersahabat.
Sebenarnya ia tidak ingin melakukan hal itu, namun ia melakukan itu semata-mata
hanya untuk menutupi rasa gugup dan rasa bersalahnya terhadap Luhan.
“ Aku
tahu kau tidak bertanya namaku, tapi aku ingin berkenalan denganmu ” Luhan
masih menatap Hyu-ra dengan senyuman yang mengembang dibibirnya. Senyum yang
sangat indah dan manis yang menambah berkali-kali lipat ketampanannya.
Tiba-tiba,
entah mendapat dorongan darimana tangan Hyu-ra terangkat dan membalas jabatan
tangan Luhan. “ Namaku Hyu-ra ” ucapnya masih menatap Luhan dengan tatapan
dingin sedingin salju. Namun dalam hati ia merasakan aliran darahnya berdesir
cepat dan degub jantungnya semakin bertambah keras bahkan sewaktu waktu jantungnya
itu bisa melompat keluar.
TBC...
No comments:
Post a Comment