Cerita ini hanya fiktif belaka, jika terdapat kesamaan cerita, setting, alur, dll itu hanyalah unsur ketidaksengajaan
Ini adalah hasil karya author sendiri, tidak ada plagiatrisme dalam pembuatan FF ini
CATATAN!!!
1. Typo bertebaran dimana-mana
2. Jika ada yang tidak suka dengan tokoh ataupun karakter tokoh tidak usah dibaca karena FF ini merupakan hasil imajinasi saya
3. Dilarang mengcopy+paste kalau tidak mau di cap sebagai plagiat
Tittle : Waiting in Second Life
Author :
Main Cast : Luhan Exo
Taeyeon, dll
Genre : Romance, Sad
Length : Chapter
~Taeyeon POV~
Hari ini semuanya terasa begitu mengejutkan, perlahan aku mencoba menenangkan diri namun saat dokter mulai memanggil namaku "deg..." saat itu tubuhku terasa begitu lemas, hanya perasaan cemas dan takut yang aku rasakan. Aku mencoba meyakinkan diri sendiri, berharap tidak ada sesuatu yang akan mengubah hidupku.
~Author POV~
Raut muka sedih terlihat jelas pada wajah gadis yang bernama Taeyeon itu. Perlahan ia berjalan meninggalkan ruangan dokter, sesekali ia memandang surat hasil pemeriksaan dokter yang ia pegang, tangannya gemetar seolah isi surat itu terasa berat. Yeoja itu segera berlari menuju tempat parkir, ia masuk ke mobil, terdiam sesaat namun tidak bisa menahan air matanya. Saat itu terdengar suara handphone berbunyi terlihat jelas nama "Love♥" di handphone itu. Yeoja itu menghapus air matanya.
" Yeoboseo... wae luhan-ssi? "
" Taeyeon-ssi kamu dimana? mari kita bertemu "
Taeyeon diam tidak menjawab...
" Taeyeon-ssi... neo gwenchana? "
Tuttt... Tuttt... Tuttt...
Sambungan telepon terputus.
Mian Luhan-ssi... bukannya aku mengacuhkanmu justru aku sangat peduli padamu
Aku begini bukan karena aku tidak mencintaimu...
Ani Luhan, aku sangat mencintaimu
Luhan mencoba menghubungi Taeyeon beberapa kali namun handphone Taeyeon tidak aktif. Luhan bergegas pergi mengemudikan mobilnya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Taeyeon
Taeyeon pun mengemudikan mobilnya meninggalkan RS namun tiba-tiba ia berhenti mendadak.
" Seharusnya aku tidak melakukan ini pada Luhan " Taeyeon mengaktifkan kembali HP nya dan mengirimi Luhan sms
"Mian lu, hari ini aku tidak bisa bertemu denganmu. Temui aku besok pagi di kampus. Saranghae♥ "
Luhan menerima sms dari Taeyeon dan membacanya
" Arraseo Taeng, neo gwenchana? " Luhan membalas sms Taeyeon
" Ne, gwenchana " Balas Taeyeon singkat.
Luhan telah sampai di rumahnya dan ia pun memasuki kamar tidurnya, ia pun langsung merebahkan dirinya di kasur. Saat itu adiknya Xiu Ra-ra datang dan duduk disampingnya.
" Oppa temani aku jalan jalan "
" Shireo, oppa sedang tidak mau diganggu! " Luhan menutup wajahnya dengan tangan.
" Wae shireo? Ayolah oppa sekali ini saja eohh? Aku janji aku membelikan makanan " Luhan hanya diam tidak menjawab
" Oppa kau mendengarku? kau benar-benar tidak mau? Uuuuhhh ini benar-benar memalukan " Luhan masih saja diam, Ra-ra mulai kesal.
" Oppa... " Ra-ra bangkit dan berdiri tepat disamping Luhan.
" Kalau oppa tidak mau mengantarku aku akan merajuk " Mendengar adiknya terus berbicara Luhan bangun dari tidurnya.
" Arraseo oppa akan mengantarmu "
" Jeongmal? Wuaahhh kamu memang yang terbaik oppa "
" Kau tunggulah dibawah, oppa akan ganti baju. "
" Ne, " Ra-ra beranjak keluar dari kamar Luhan.
Saat akan mengganti baju, Luhan melihat boneka Rabbit yang terpajang di kamarnya. Luhan mengambilnya dan melihatnya sambil tersenyum.
*Flashback ON*
12 Desember 2013 (Musim Dingin)
" Luhan-ssi ada yang ingin aku tunjukan padamu " Taeyeon terdengar bersemangat
" Apa yang ingin kau tunjukan? " Luhan tersenyum.
" Kajja ikutlah denganku " Taeyeon menarik tangan Luhan.
Hari ini aku membuatkan sebuah boneka rabbit untuk pacarku Luhan, berharap boneka ini akan selalu menemaninya. Melihat dia yang selalu kesepian aku merasa kasihan padanya. Aku berharap Luhan akan selalu mengingatku saat Ia melihat boneka itu.
Taeyeon mengajak Luhan memasuki ruang seni nya
" Ini terlihat seperti ruang pribadi " Luhan melihat-lihat sekeliling
" Ne, disinilah tempatku menyalurkan hobi "
" Jadi itu adalah karya desainmu? " Tunjuk Luhan pada pakaian yang menggantung rapi di ruangan itu.
" Tentu saja " Taeyeon terlihat serius menyelesaikan boneka Rabbit desainnya itu
Luhan berjalan mendekati Taeyeon
" Apa yang sedang kamu lakukan? " Uuhhh bukankah ini boneka kelinci? " Luhan mengambil salah satu dari boneka itu.
" Ne, akhirnya selesai juga. Aku akan memberikan ke-9 boneka ini untukmu "
" Ini? Untuk apa? "
"Lihat, senang, sedih, tersenyum, marah, gugup, bingung,berwibawa, kecewa, cerewet. " tunjuk Taeyeon pada boneka itu.
Ini yang akan mewakili perasaanmu setiap hari, jika aku pada akhirnya tidak bisa bersama kamu...
Luhan tersadar dari bayangannya dan mengirimi Taeyeon sms
" Saranghae "
Kring..kriinggg..
Taeyeon melihat sms dari Luhan, ia hendak membalas sms Luhan namun ia menghapusnya dan membatalkan mengirim sms itu pada Luhan.
Luhan gelisah, pikirannya tidak karuan, kenapa sampai saat ini Taeyeon belum membalas smsnya.
" Kyaaa... oppa kau kenapa? " tanya Ra-ra membuyarkan lamunan Luhan
" Sudahlah, setelah ini kita kemana? " tanya Luhan pada Xiu Ra-ra yang sedang memakan es krimnya.
" Uuuhh oppa temani aku kesana " tunjuk Ra-ra pada toko assesories.
Tanpa berlama lama Luhan dan Ra-ra masuk ke toko itu
Selagi menunggu adiknya, Luhan pun pergi melihat-lihat toko yang lain. Dari luar ia melihat sebuah kalung yang sangat indah. Luhan tertarik dan berpikir untuk membelikan taeyeon hadiah, ia masuk ke toko tersebut
" ada yang bisa saya bantu? " ucap pegawai toko itu
" Ah, ne saya ingin melihat kalung ini " lalu pegawai memberikan kalung itu
" Kalung ini pas sekali untuk hadiah " ucap pegawai itu
" Aah.. jeongmal? apa dia akan menyukainya? " tanya Luhan penasaran
" Tentu saja, kalung ini sangat spesial "
" Ohh, geureuh kalau begitu saya ambil kalung ini "
" Ne, arraseo saya akan membungkusnya. tunggu sebentar "
Seoul, 29 Agustus 2014
08.00 Waktu seoul
@ Kampus Hanguk
~Luhan POV~
Kupercepat langkah kakiku, aku ingin segera bertemu dengan pacarku Taeyeon. aku akan memberikan kejutan untuknya. seperti janji kami kemarin kami akan bertemu di kampus tapi aku masih belum melihat tanda kedatangan Taeyeon. sepertinya dia masih belum datang. aku akan menunggunya pikirku
Beberapa lama kemudian, mobil Taeyeon akhirnya terlihat sepertinya dia memang baru datang. saat akan menghampirinya aku melihat Taeyeon turun bersama seorang namja sebut saja dia Sehun. Ya namja itu dulu menyukai Taeyeon. yeoja yang sekarang ini telah menjadi pacarku. tentu hal ini membuatku terkejut apa yang membuat mereka bisa pergi bersama ke kampus.
" Taeng... " kupanggil Taeyeon dari arah kejauhan
" Sehun tunggu sebentar aku harus berbicara sebentar dengan Luhan " ucap Taeyeon pada Sehun yang tentu saja membuat Luhan menjadi kebingungan. untuk apa pacarnya menyuruh sehun untuk menunggu dia
" Luhan kajja, " Taeyeon menarik tangan Luhan ke pojok kampus mungkin supaya tidak ada orang yang menguping pembicaraannya
" Taeng, " ujarku sambil merangkul bahu Taeyeon
" Ne. " sekarang Taeyeon menatapku, matanya itu benar-benar membuat hatiku teduh.
" Kenapa Sehun bisa berangkat denganmu? " tanyaku aku masih benar-benar penasaran
" Waeyo? memangnya tidak boleh? " ucap Taeyeon dengan nada datar
" Ani, tapi ini tidak seperti biasanya. bukankah tadinya kalian tidak terlalu dekat? "
" Ah itu! itu... ssudahlah lu memangnya aku salah jika hanya berangkat ke kampus bersama Sehun? "
'memangnya aku juga salah jika cemburu pada Sehun?' batin Luhan
" Setidaknya kamu kan masih punya aku taeng! "aku mengernyitkan bibirku
" Ne, aku punya kamu Xiu Luhan! " Taeyeon tersenyum manis membuat hatiku terasa melayang
" Ah! aku lupa. tadi kenapa kamu menyuruh Sehun untuk menunggumu? membuatku penasaran lagi dan lagi! "
" Hari ini aku ada tugas kelompok Lu, kebetulan aku dan Sehun itu satu kelompok, sudahlah Lu tidak usah berpikiran macam macam " ucapan Taeyeon membuatku merasa sedikit lega! wajar saja aku berpikiran macam macam tentang Sehun, hal itu karena Taeyeon adalah yeojachinguku.
~Author POV~
Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar seseorang memanggil Taeyeon
" Taeyeon-ssi " Senyum seorang yeoja cantik yang berjalan ke arah Taeyeon dan Luhan.
" Luna-ssi " balas Taeyeon sambil tersenyum ke arah Luna
" Annyeonghaseyo pasti kamu yang bernama Luhan itu kan? " tanya Luna kepada Luhan sambil menundukkan sedikit kepalanya.
" Annyeong, ne saya Luhan " Luhan mengulurkan tangannya pada Luna
" Luna imnida " Luna pun mengulurkan tangannya dan mereka bersalaman.
" Luna ini adalah sahabatku, dia baru datang dari amerika dan akan kuliah disini " ucap Taeyeon kepada Luhan.
" ne, itu benar. Taeyeon ini adalah sahabat terbaikku, dia juga sering cerita tentangmu padaku " ujar Luna yang tersenyum pada Taeyeon.
" Mian, hari ini aku harus ke kelas, kalian lanjutkan saja ngobrolnya. " Taeyeon buru-buru pergi meninggalkan Luna dan Luhan.
~Luhan POV~
Ahh!! Aku lupa. hari ini aku akan memberikan hadiah yang aku beli kemarin. tapi sepertinya Taeng juga sedang buru-buru, yasudahlah lain kali saja aku memberikannya, mazih banyak waktu.
" Luhan-ssi mian, kalau hari ini kamu tidak sibuk, bisa antar aku berkeliling kampus dan melihat lihat ruangan? "
" Ne? Ahh baiklah kebetulan hari ini aku tidak terlalu sibuk " ucapku sambil melebarkan senyum. Aisshh aku benar-benar sulit untuk menolaknya.
" gomawo " Luna pun tersenyum kepadaku.
Meskipun masih merasa sedikit canggung karena kami baru saja kenal, tapi karena Luna adalah teman baik taeng maka aku juga harus bersikap baik padanya.
@Kelas
~Taeyeon POV~
Hari ini aku merasa benar-benar kurang enak badan, maka sesegera mungkin aku menghindari Luhan.
Mian lu, mungkin aku akan lebih sering menghindarimu.
Saat aku sedang memikirkan apa yang akan terjadi padaku dan luhan, Go soesangnim pun datang, dia adalah guru seni yang memberiku tugas kelompol dan harus segera diselesaikan minggu ini.
" Selamat pagi " sapa Go soesangnim
" Pagi " jawab kami serempak
" Murid-muridku, ingat tugas yang ibu beri. Ibu hanya memberi waktu sampai minggu ini jika kalian ingin mendapat nilai "
" Ne soesangnim kami ingat "
Tiba-tiba aku merasa kepalaku sangat pusing, dan aku tidak bisa konsentrasi belajar
" Taeyeon-ssi no gwenchana? " sehun yang sejak tadi melihatku mulai khawatir.
" Gwenchana " aku tidak ingin membuat sehun terlalu curiga padaku, maka aku berusaha agar terlihat baik-baik saja.
~Luhan POV~
Aku menemani Luna mengelilingi ruangan, setiap sudut demi sudut kami lewati. dan saat ini aku mengantarnya ke perpustakaan untuk mencari buku-buku sementara karena luna adalah mahasiswa pindahan.
" Sebenarnya apa yang membuatmu pindah dan sekolah di korea? " aku mulai penasaran dan bertanya padanya kulihat dia tengah melihat-lihat dan mencari daftar buku.
" Tidak ada alasan khusus, hanya... " Luna tidak melanjutkan perkataanya.
" Ah... ketemu! Coba lihat ini! " luna menunjukkan buku yang baru ia temukan.
" Apa itu? " aku hanya bisa melongo dan tidak mengetahui mengenai cerita buku itu.
" Aniya, lupakan saja! " Luna mengambil buku itu namun aku belum tahu mengenai buku itu. huhh!! -_-
~Author POV~
Luna dan Luhan melanjutkan pencariannya mencari buku-buku. kira-kira tinggal 2-3 buku lagi, saat ini tangan Luna sudah penuh dengan buku. karena buku yang dibawa terlalu berat dan banyak Luna pun kewalahan dan...
Bruukkkkkk....
Buku-buku yang dibawa Luna semuanya terjatuh.
" aisshhh.. gwenchana? " luhan mencoba membantu luna membereskan buku yang terjatuh itu, dan buku itu berserakan di lantai.
" Kau seharusnya bilang padaku dan membiarkan aku membantumu membawanya. Kau tahu buku ini sangat tebal dan berat. " Luhan membantu membawa sebagian buku itu
" Kamsahamnida, aku hanya tidak mau terlalu merepotkanmu, sekali lagi aku minta maaf sudah merepotkanmu
" Aniya, sudahlah jangan merasa sungkan padaku, arraseo? "
" Ne "
TBC...
1 comment:
Lanjut dong unnie:-)
Post a Comment